Jumat, 01 November 2013

PROSPEK USAHA PENGGEMUKAN DOMBA


peternakan domba
Semua kita pastilah sudah paham kalau daging merupakan salah satu penyumbang protein hewani terbesar, selain susu dan telur. Untuk saat ini, kebutuhan akan daging nasional makin hari makin meningkat, seiring bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya gizi. Sedangkan di sisi lain, pasokan dalam negeri masih belum sanggup untuk memenuhinya. Artinya, masih terjadi kekurangan pasokan daging yang jumlahnya cukup signifikan, sehingga menyebabkan pemerintah harus melakukan impor daging baik dalam bentuk ternak hidup, maupun daging beku (karkas).

Dalam jangka pendek, impor daging memang masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri. Namun, dalam jangka panjang, alangkah lebih baik jika industri peternakan dikembangkan di dalam negeri. Jika industri peternakan di Indonesia dikembangkan lagi banyak keuntungan yang akan diperoleh. Tidak hanya kebutuhan daging masyarakat yang terpenuhi akan tetapi banyak tenaga kerja yang bisa terserap bahkan dapat menciptakan peluang usaha yang baru.

Usaha penggemukan ternak potong merupakan salah satu usaha yang paling mudah dilakukan oleh peternak pemula. Jenis ternak yang dapat digemukkan, salah satu diantaranya adalah domba. Hewan ini merupakan salah satu sumber pedaging utama di Indonesia.

Jumlah peternak yang menggeluti usaha penggemukan domba terbilang masih sedikit. Hal ini terkait oleh berbagai kendala yang dihadapi oleh para peternak. Salah satu diantaranya adalah masih relative kecilnya keuntungan yang diperoleh dari hasil penggemukan tersebut apabila dilakukan secara tradisional atau dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan, biaya penggemukan yang relative tinggi apabila dibandingkan dengan keuntungan penjualannya.

Namun demikian, produk peternakan khususnya penggemukan domba, tetap masih mempunyai prospek yang cukup baik. Dengan demikian, usaha peternakan komoditas ini memungkinkan terus berkembang yang ditunjukkan dengan pertumbuhan populasi ternak yang ada.

Dalam pemeliharaan ternak domba, kesiapan kandang menjadi prioritas utama dengan desain kandang tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka). Hal ini dimaksudkan agar sirkulasi udara di dalamnya berjalan lancar. Kandang ini harus dilengkapi dengan tempat pakan dan minum yang masih di bawah atap. Air minum yang bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen serta dilengkapi peralatan untuk memandikan.

Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang diberikan adalah rumput gajah dan rerumputan lainnya. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) sedangkan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara merupakan faktor utama dan penentu dalam pemeliharaan ternak domba.

Produktivitas ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah lingkungan sampai 70 % sedangkan faktor kedua genetik sekitar 30%. Pakan mempengaruhi sekitar 60% dari keberhasilan usaha penggemukan. Jadi jika bakalan yang digunakan berkualitas baik, tetapi pakan yang diberikan kurang tepat, dapat mengakibatkan produksi yang optimal tidak akan tercapai. Pakan juga menyumbangkan biaya produksi yang paling besar dalam usaha peternakan, yaitu sekitar 60 - 80% dari keseluruhan biaya produksi.

Pakan utama ternak ruminansia adalah hijauan, sekitar 60-70 %. Namun, ketersediaan pakan hijauan sangat terbatas. Karena itu pengembangan peternakan perlu di integrasikan dengan usaha pertanian sebagai strategi dalam penyediaan pakan ternak melalui optimalisasi pemanfaatan limbah pertanian. Tidak ada satu jenis dan formulasi pakan terhebat yang dapat diterapkan pada semua usaha ternak potong yang tersebar di berbagai lokasi usaha. Yang ada adalah strategi untuk mencari dan mengolah bahan pakan potensial setempat menjadi produk ekonomis yang aman, sehat, utuh serta berkualitas. Dengan cara ini, peternak pemula ataupun berpengalaman bisa menerapkan teknik pemberian pakan secara praktis, murah dan berkualitas.

Dari sisi penjualan ketika panen tiba, peternak juga harus jeli. Hal ini perlu diperhatikan agar peternak mendapatkan harga yang sesuai dan bagus. Caranya adalah harus memahami kondisi pasar dan menghasilkan ternak potong yang berkualitas untuk laku dijual. Peternak juga harus jeli melihat pasar aman yang akan dibidik pada saat hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha (qurban). Momen tersebut adalah saat yang baik untuk menjualnya. Pada kondisi tersebut harga melambung tinggi. Diluar pasar tersebut, ada lagi usaha jasa aqiqah yang juga merupakan pasar yang bagus. (Penulis Inang Sariati)

Sumber:
1. http://www.warintek.ristek.go.id/peternakan/budidaya/domba.pdf
2. http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://eofdreams.com/data_images/d...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar